permasalahan anak usia dini

KARAKTERISTIK, PERKEMBANGAN, DAN PERMASALAHAN ANAK USIA DINI

A. KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
Anak usia dini (0 - 8 tahun) merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Bahkan usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Sedemikian penting dan berharganya usia tersebut maka memahami karakteristik anak usia dini menjadi sangat mutlak.
Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini yaitu sebagai berikut :
1. Usia 0 – 1 tahun
Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar dipelajari anak pada usia ini. Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain :
a) Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan.
b) Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke mulutnya.
c) Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon bayi.
Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.
2. Usia 2 – 3 tahun
Anak pada usia ini memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara fisik anak masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus yang dilalui anak usia 2 – 3 tahun antara lain :
a) Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh, kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelas maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
b) Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditemukan oleh bawaan namun lebih banyak pada lingkungan.
3. Usia 4 – 6 tahun
Anak usia 4 – 6 tahun memiliki karakteristik antara lain :
a) Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai kegiatan.
b) Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya.
c) Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
d) Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan sosial. Walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.
4. Usia 7 – 8 tahun
Karakteristik perkembangan anak usia 7 – 8 tahun antara lain :
a) Perkembangan kognitif anak masih berada pada masa yang cepat. Dari segi kemampuan, secara kognitif anak sudah mampu berpikir mana yang baik dan mana yang buruk.
b) Perkembangan sosial anak mulai ingin melepaskan diri dari otoritas orangtuanya. Hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan anak untuk selalu bermain di luar rumah bergaul dengan teman sebaya.
c) Perkembangan emosi anak sudah mulai berbentuk dan tampak sebagai bagian dari kepribadian anak.
Beberapa hal yang menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini yaitu sebagai berikut:
• Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.
• Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.
• Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.
Ada banyak hal yang diperoleh dengan memahami karakteristik anak usia dini antara lain :
• Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi perkembangan hidupnya.
• Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik.
• Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
• Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuan.

B. PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Perkembangan setiap anak memiliki pola yang sama, walaupun kecepatannya berbeda. Setiap anak mengikuti pola dengan cara dan kecepatannya sendiri. Sebagian anak berkembang dengan tertib tahap demi tahap, langkah demi langkah. Namun sebagian yang lain mengalami kecepatan melonjak. Di samping itu ada juga yang mengalami penyimpangan atau keterlambatan. Namun secara umum setiap anak berkembang dengan mengikuti pola yang sama. Beberapa pola tersebut antara lain :
1. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik mengikuti hukum perkembangan yang disebut “cephalocaudal” dan “proximodistal”. Hukum cephalocaudal menyatakan bahwa perkembangan dimulai dari kepala kemudian menyebar ke seluruh tubuh sampai ke kaki. Sedangkan hukum proximodistal menyatakan bahwa perkembangan bergerak dari pusat sumbu ke ujung-ujungnya atau dari bagian yang dekat sumbu pusat tubuh ke bagian yang lebih jauh.
2. Perkembangan bergerak dari tanggapan umum menuju ke tanggapan khusus
3. Perkembangan berlangsung secara berkesinambungan
Proses perkembangan diawali dari bertemunya sel sperma dan ovum yang disebut ovulasi, dan terus secara berkesinambungan hingga kematian. Kadang perlahan, kadang cepat, kadang maju terus, kadang sejenak mundur. Satu tahap perkembangan menjadi landasan bagi tahap perkembangan selanjutnya.
4. Tahap periode keseimbangan dan tidak keseimbangan
Setiap anak mengalami periode dimana ia merasa bahagia, mudah menyesuaikan diri dan lingkungannya pun bersikap positif terhadapnya. Namun juga ada masa ketidakseimbangan yang ditandai dengan kesulitan anak untuk menyesuaikan diri, sulit diatur, emosi negatif dan sebagainya.
5. Tahap tugas perkembangan yang harus dilalui anak dari waktu ke waktu
Tugas perkembangan adalah sesuatu yang harus dilakukan atau dicapai oleh anak berdasarkan tahap usianya. Tugas perkembangan bersifat khas, sesuai dengan tuntutan dan ukuran yang berlaku di masyarakat. Misalnya bayi lahir dia akan melaksanakan tugas perkembangan berguling, tengkurap, duduk, berdiri, berjalan, bermain dan seterusnya.
Menurut Montessori (tokoh pendidikan anak usia dini), ada beberapa tahap perkembangan anak usia dini yaitu sebagai berikut:
• Sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan dan daya pikir yang sudah mulai dapat menyerap pengalaman-pengalaman melalui sensorinya.
• Usia setengah tahun sampai kira-kira tiga tahun, mulai memiliki kepekaan bahasa dan sangat tepat untuk mengembangkan bahasanya (berbicara, bercakap-cakap).
• Masa usia 2 – 4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyak bergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, malam).
• Rentang usia tiga sampai enam tahun, semakin memiliki kepekaan indrawi, khususnya pada usia sekitar 4 tahun memiliki kepekaan menulis dan pada usia 4 – 6 tahun memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca.
Perkembangan anak secara umum juga bisa diukur dengan beberapa ukuran seperti perkembangan fisik motorik, perkembangan kognitif, perkembangan moral & sosial, emosional, dan komunikasi (Slamet Suyanto, Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini:192. Penerbit: Hikayat Publishing. Yogyakarta).
Unsur-unsur yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak usia dini adalah orangtua, keluarga, masyarakat serta lingkungan dimana ia tumbuh dan berkembang, pada orangtua dan keluarga sebagai perantara langsung dan berhadapan dengan anak membentuk perkembangan awal bagi anak dan sebagai pondasi dasar pengembangan kemampuan fisik dan berbagai kecerdasan agar dapat berkembang secara optimal.

C. PERMASALAHAN ANAK USIA DINI
Permasalahan yang muncul dan kerap sekali terjadi pada anak usia dini yaitu pada persoalan kesehatan dan gizi, ini lebih sering dialami pada anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga tidak mampu dan tinggal di wilayah pedesaan, terjadinya kasus busung lapar dan kurang gizi terhadap anak-anak yang tinggal di pedesaan memberikan dampak yang cukup memilukan bagi bangsa ini.
Pemerintah berupaya untuk dapat mengatasi permasalahan gizi ini yaitu dengan membantu masyarakat khususnya dari kalangan bawah dan daerah, sehingga mereka dapat memikirkan masa depan anak-anak mereka dengan memberikan pendidikan yang tepat dan dapat memajukan keadaan mereka menuju masa depan yang cerah, selain itu perawatan gizi dan kesehatan dilakukan bersama-sama dengan departemen kesehatan dengan cara melibatkan dokter, rumah sakit, puskesmas, ahli gizi, serta melalui kegiatan posyandu.
Kemampuan ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab dari terhambatnya pendidikan anak usia dini, jika kita melihat kenyataan pada saat ini, melambungnya harga karena dampak dari naiknya bahan bakar minyak, harga kebutuhan pokok yang semakin tinggi dan tak terjangkau, pendapatan yang terbatas, lapangan kerja yang semakin sempit mengharuskan para orangtua dan keluarga harus memikirkan bahan pangan sebagai perihal yang paling utama dibandingkan pendidikan untuk anak-anak mereka.
Permasalahan anak usia dini juga dapat disebabkan karena keterlambatan anak dalam berkembang. Penyebab dari gangguan perkembangan anak bisa bermacam-macam, antara lain adalah:
• Adanya polusi udara
• Adanya faktor keturunan/genetik,
• Adanya gangguan metabolisme pada anak,
• Adanya infeksi yang dialami anak pada waktu bayi,
• Ibu pernah minum obat-obatan sewaktu hamil atau hamil muda,
• Ibu terkena infeksi semasa kehamilan,
Hal-hal yang harus kita ketahui, agar dapat secepatnya membantu anak yang mengalami gangguan/keterlambatan dalam perkembangannya:
• Harus bisa melihat perubahan/kelainan tingkah laku pada bayi/anak,
• Mengenal dan mengetahui tahap perkembangan motorik halus dan kasar anak, apakah sudah sesuai usianya, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat,
• Mengenal dan mengetahui proses perkembangan daya tangkap dan pemahaman anak.








DAFTAR PUSTAKA

http://www.pestalozziindonesia.com/index2.php?option=com_content&task=view&id=23&pop=1&page=0&Itemid=2

http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan_anak_usia_dini

http://paud-usia-dini.blogspot.com/search/label/pendidikan-anak-usia-dini

http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/04/makalah-karakteristik-anak-usia-dini.html
Hurlock, Elizabeth B. 1989. Perkembangan Anak. Jilid II Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga.
Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch
  • Follower


    ShoutMix chat widget


    .